Nama keluarga besar dari ibu saya lupa, tetapi
menurut cerita kakek buyut saya seisi sindangpalay yaitu tempat dimana keluarga
saya tinggal adalah keluarga sedarah. Encep adalah kakek buyut saya, sosok
laki-laki yang saya hormati dan sangat saya banggakan karena beliau hidup di
tiga zaman berbeda yaitu hindia-belanda, jepang dan kemerdekaan, kakek buyut
saya lahir pada 1929, saya lupa bulan dan tanggal berapa beliau lahir, yang
paling menyenangkan beliau masih hidup sampai detik ini.
“Bapak” biasa saya menyebut kakek buyut saya, Sosok
yang sangat kocak ini banyak memberi saya inspirasi hidup. Tanpa beliau mungkin
saya tidak muncul di absen Jurusan Sejarah Universitas Gadjah Mada. Banyak yang
beliau berikan kepada saya diantaranya : ilmu kehidupan, mempertahankan hidup
di alam, bikin layang-layang, cara memasak nasi liwet yang enak, bercocok
tanam, satu ilmu yang tidak bisa saya lupakan yaitu ilmu menjadi lelaki sejati,
dan banyak lagi yang beliau berikan kepada saya yang tidak bisa ungkapkan
satu-satu.
Kakek buyut saya menikah dengan nenek buyut saya
bernama Tata dan mempunyai 9 anak. Anak pertama mereka adalah Elin à
Elin menikah dengan Kosasih, dan mempunyai 4 anak yaitu Lilis Komalawati,
Indra, Rina dan Deni. Nah, ibu saya yang bernama Lilis.
Nama keluarga besar dari ayah saya
tidak tahu!! Bukannya tidak nyari tahu, mbah saya aja lupa. Hehe mbah saya
bernama Wasinem menikah dengan Darino. Mempunyai 6 anak yaitu wasman, Ngadiono,
...., Yani, Yoyo dan tono. Ayah saya bernama Ngadiono. Sosok yang gagah berani,
saking beraninya ayah saya suka candain anak orang lain. Hahaha
Ayah dan ibu saya menikah pada tahun
1989. Pada bulan April 1990 anak pertamanya lahir yaitu kakak saya yang bernama
Alfi Januar, pada bulan Januari 2013 kemarin kakak saya mengganti namanya
menjadi Zyad Alfi Hyzard. Alasannya menggati namanya karena gak enak aja kata
kakak saya. Aku sangat tidak paham, kenapa tidak dari dulu gitu ganti namanya,
tapi biasalah kakak sayakan anti mainstream. Hahaha. anak kedua dari pasangan
terpanas di alam jagad ini yaitu Listio Ali, lahir pada 19 November 1992 ini
mendapat gelar anak yang paling sialan yang pernah lahir dari rahim seorang
ratu Sindangpalay yang sekarang sedang kuliah di Jurusan Sejarah Universitas
Gadjah Mada. Anak terakhirnya ini bernama Yuri Hawa Aprilia, anak yang paling
disayangi oleh kakak-kakaknya dan orangtuanya karena anak wanita satu-satunya.
Anak yang lahir di tahun 2000 ini sangat pintar, cantik, hitam kulitnya karena
maen mulu, dan anak paling nakal yang pertama lahir di era millennium. Hahaha
Pasti pembaca ingin tahukan kisah
pendidikan saya? Oke saya ceritakan. Saya pertama menginjakan kaki di dunia
akademis saat umur 5 tahun di TK Al-Uswah. Suatu waktu pada jam belajar sedang
berlangsung saya berkelahi dengan teman saya sehingga saya dipindahkan ke TK
Indihiang pada setengah caturwulan. Saya memasuki SD Sindangpalay I pada umur
6,5 tahun, sedikit sekali saya mendapatkan prestasi didunia pendidikan dasar
ini. Kelas 1 saya mendapatkan ranking 6, kelas 2 ranking 8, kelas 3 sampai kelas
4 tidak masuk 10 besar, kelas 5 ranking 10 dan kelas 6 tidak masuk 10 besar
lagi. Masuk ke dunia pendididikan menengah pertama di SMP N 5 Tasikmalaya pada
tahun 2005, seperti semua ABG (anak baru gede) saya mulai berpacaran pada
tingkat pendidikan ini, tepatnya pada saat kenaikan ke kelas 8. Pacar pertama
saya bernama Wikie Widianti Ruhimat. Wanita yang sangat cantik, anggun, putih
kulitnya seperti cat tembok Avian, matanya tajam setajam silet, bentuk tubuhnya
seperti Gitar Kenya, Intinya wanita yang tercantik di SMP 5. Pada tahun 2008,
saya mulai menjajaki dunia pendidikan menengah atas di SMA Al-Muttaqin, sekolah
Islam tapi tidak Islami, saya juga bingung kenapa bisa seperti itu. pada tahun
2011 saya lulus SMA.
Pada tanggal 30 Juli 2011 saya
diterima sebagai mahasiswa Universitas Gadjah Mada jurusan Sejarah prodi Ilmu
Sejarah dan mulai pertama kuliah Pada tanggal 12 September 2011, mata kuliah
Pengantar Ilmu Sejarah. sekian dulu ceritanya ya teman-teman… jika ada tugas
seperti ini lagi saya berjanji bakalan diterusin lagi ceritanya…. Hehehe
Cerita ini hanya berlandaskan fakta
belaka, segala unsure cerita ini semua kejadian asli (true story) penulis. jika
ada kesamaan nama tokoh, tempat kejadian dan pelaku kejadian itu hanya
kebenaran semata. Ttd LISTIO ALI
Nenhum comentário:
Postar um comentário